TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PENGGERAK UTAMA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PENGGERAK UTAMA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Cerita singkat mengenai pentingnya Continous Improvement dan peningkatan Teknologi Informasi pada proses Supply Chain Management untuk menjawab tantangan di era digitalisasi (Industry 4.0).

Seperti yang kita ketahui dari pembahasan sebelumnya mengenai Continous Improvement, bahwa perbaikan berkelanjutan dibutuhkan untuk menentukan standar terbaik dalam suatu pekerjaan / aktifitas. Dalam kaitannya dengan Supply Chain Management, fungsi Continous Improvement pada projek individu saya adalah mengenai "Digitalization of Supply Chain Management Real-Time Dashboard". Selengkapnya dapat dilihat di :

Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 1 (Penggunaan 7 Tools pada LSS Project)

Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 2 (Perbedaan DMAIC dengan PDCA)

Pembahasan pada artikel di atas yaitu mengenai improvement pada kaitannya di dalam proses Supply Chain Management. Tentunya berbagai improvement di berbagai segmen atau bagian dalam struktur Supply Chain masih kaya akan pembaharuan dari keterbatasan yang dapat di temukan di setiap prosesnya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Supply Chain Management mencangkup di seluruh aktifitas hidup manusia.

"Sebagai contoh jika kita mengambil / memesan minuman ke meja, di dalamnya terdapat aktifitas Supply Chain Management. Mulai dari pembuatan minuman (Production), penambahan bahan dasar (Raw Material Addition / Procurement), pengambilan bahan mentah di penyimpanan (Inventory), pengiriman minuman / barang jadi (Goods) kepada pemesan minuman (Logistic), sampai pada pembayaran yang merupakan kegiatan transaksi yang di dalamnya mencangkup biaya (Finance)."


Resource pada Supply Chain Management untuk menimbulkan suatu pergerakan dalam prosesnya mencangkup ; SDM (Sumber Daya Manusia / Human Resource), Informasi (Information), Biaya (Financing), Kebutuhan / Permintaan (Demand), dan Pasokan (Supply). Kemudian, pada suatu proses di dalam Supply Chain Management di bawa oleh yang namanya Informasi (Information).

Informasi membuat seorang Planner atau SCM memiliki sebuah dasar untuk menentukan suatu produk dan pelayanan (jasa). Dasar tersebut yang nantinya dapat dikembangkan menjadi sebuah data dalam kaitannya pemenuhan permintaan dan standar kualitas yang dapat direncanakan dan diberikan kepada customer. Informasi tersebut dapat dikatakan sebuah komponen terpenting dari permintaan (Demand).

Kesulitan yang ada pada proses Supply Chain Management yaitu adanya Ketidak-pastian (Uncertainty). Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi Supply Chain Planner dimana permintaan akan selalu ada dan Ketidak-Pastian tersebut menjadi hal yang sering terjadi pada proses permintaan (Demand) dengan tergantung dari berbagai hal yang semisal; kondisi Alam, perubahan kurs mata uang, jalur distribusi, dan lain-lainnya.

Dari sini, dapat dengan jelas kita ketahui bahwa perlunya penerapan Continous Improvement untuk terus melakukan perubahan menyesuaikan Demand dalam menghadapi tantangan terbesar dalam proses Supply Chain Management yaitu "KETIDAKPASTIAN".

Dari hal tersebut, pentingnya peran seorang Professional Supply Chain Analyst di suatu organisasi karena dari situ seorang yang memiliki pemahaman mengenai Supply Chain Analyst dapat menganalisis berbagai informasi dengan ketidakpastian yang berubah-ubah dari berbagai aspeknya dengan menggunakan pengalaman dan juga terapan ilmunya.

Tidak ada teks alternatif tersedia untuk gambar ini

Di era Digitalisasi ini, Proses Supply Chain Management semakin maju dan berkembang pesat. Dapat dikatakan, semua industri dewasa ini saling berlomba untuk memajukan teknologi yang dimiliki sebagai salah satu yang dominan mempengaruhi kualitas produk dan pelayanan yang dimiliki.

Dari hal itu, proses Digitalisasi tersebut sebagai contohnya dalam proses Peramalan permintaan (Demand Forcasting) yang terdigitalisasi. Suatu Peramalan dapat dilakukan dengan sangat mudah menyesuaikan ketidakpastian dan perubahan Demand yang ada. Proses Supply Chain Management yang kompleks-pun dapat di analisis dan di tampilkan dengan mudah secara sederhana menggunakan bantuan teknologi berupa Dashboard. Dimana dalam beberapa industri dengan cangkupan proses Rantai Pasok yang luas memiliki War Room untuk memantau seluruh pergerakan dari aktifitas Rantai Pasok yang dimilikinya.

Dari Dashboard Supply Chain Management tersebut, data-data berdasarkan proses Rantai Pasokan dari awal (Inbound Supply Chain) sampai proses akhirnya (Outbond Supply Chain) dapat di tampilkan dan di transformasikan ke dalam tampilan UI Visual Digital.

Secara singkat dapat dikatakan tantangan terbesar pada proses Rantai Pasok adalah Ketidakpastian.


Untuk menghadapi tantangan tersebut peran Continous Improvement dapat menjadi pilihan dalam membentuk dan menjaga Quality.


Output dari Continous Improvement dapat berupa perbaikan sistem kerja atau bahkan Pengembangan Teknologi.
-----------------------
di Era Digitalisasi ini, Pengembangan / Pengadaan Teknologi sangat penting dilakukan untuk menghadapi persaingan industri global.


(Cek artikel di bawah ini untuk memahami mengenai Shetsubi Kaizen, yaitu perbaikan kualitas dari segi penambahan alat (tools) atau teknologi sebagai bentuk Continous Improvement di suatu organisasi) :

Semoga Bermanfaat !

Husnawan Naufal

Learn, learn, and learn.

3 年

Terima kasih untuk informasi bermanfaatnya.

要查看或添加评论,请登录

Asa Satria Bilawal的更多文章

  • Work Load Analysis (Beban Kerja Mental), Apa Itu ?

    Work Load Analysis (Beban Kerja Mental), Apa Itu ?

    Bismillah..

  • Sustainability - Antara Continuous & Sustainable

    Sustainability - Antara Continuous & Sustainable

    Semangat pagi rekan-rekan LinkedIn Semuanya !!! Sudah lama tidak share..

  • RANTAI PASOK HALAL

    RANTAI PASOK HALAL

    Rantai pasok halal merujuk pada proses produksi dan distribusi produk yang memenuhi standar kehalalan dalam Islam…

  • Apa VUCA ?

    Apa VUCA ?

    Beberapa tahun belakangan ini sedang booming kembali istilah atau konsep mengenai VUCA yang berhubungan dengan sektor…

  • UI Design for Beginner - created using FIGMA

    UI Design for Beginner - created using FIGMA

    Semangat pagi semua !!! Sekian lama rasanya tidak membahas mengenai User Interface Design dalam artikel. Kali ini, saya…

  • QFD Feat. LEAN

    QFD Feat. LEAN

    Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya, kali ini pembahasan lebih lanjut mengenai LEAN yang dihubungkan dengan…

  • Talk about LEAN

    Talk about LEAN

    LEAN yaitu metode yang bertujuan untuk meningkatkan suatu proses dengan menghilangkan semua aktivitas yang tidak ada…

  • Melawan Rasa Malas Dengan KAIZEN

    Melawan Rasa Malas Dengan KAIZEN

    MENGATASI SIFAT MALAS!!! dengan METODE ORANG JEPANG. Suatu kisah yang sangat "ngena banget" sama diri kita sendiri.

  • Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 2 (Perbedaan DMAIC dengan PDCA)

    Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 2 (Perbedaan DMAIC dengan PDCA)

    Pada artikel bagian kedua ini, saya akan menjelaskan mengenai kriteria DMAIC pada contoh Projek Yellow Belt Lean Six…

    2 条评论
  • Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 1 (Penggunaan 7 Tools pada LSS Project)

    Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 1 (Penggunaan 7 Tools pada LSS Project)

    Projek Mandiri pada A3 Report Lean Six Sigma ini saya namakan dengan judul : "REDUCE LEAD TIME FOR SUPPLY CHAIN…