Self-Project of Lean Six Sigma Bagian 2 (Perbedaan DMAIC dengan PDCA)
Asa Satria Bilawal
Science, Technology, Continuous Improvement, Supply Chain Management & Sustainability Enthusiasts - Bekerjalah dengan ikhlas dan tulus, bekerjalah untuk beribadah
Pada artikel bagian kedua ini, saya akan menjelaskan mengenai kriteria DMAIC pada contoh Projek Yellow Belt Lean Six Sigma, Penerapan atau keberadaan DMAIC pada A3 Report (Project Output pada Yellow Belt Lean Six Sigma), dasar penentuan projek (SCM daily report optimization project), dan perbedaan antara DMAIC dengan PDCA,
Bagi yang belum membaca penjelasan di bagian pertama, kalian bisa klik laman dibawah ini untuk lebih detailnya :
DMAIC atau singkatan dari (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) merupakan kriteria atau komponen yang terdapat pada Lean Six Sigma. DMAIC merupakan langkap dalam pengerjaan suatu projek perbaikan keberlanjutan (Continous Improvementi) di suatu organisasi manufaktur maupun jasa.
The DMAIC improvement cycle is the core tool used to drive Lean Six Sigma projects!
DMAIC dapat dikatakan adalah alat atau komponen utama untuk melakukan suatu proses perbaikan berkelanjutan menggunakan metode Lean Six Sigma.
Melalui perbaikan berkelanjutan menggunakan metode Lean Six Sigma inilah, hasil akhir perbaikan (improvement) yaitu berupa A3 Report. Project Output ini yang dijadikan sebuah "pondasi perbaikan" dimana sesuai dengan konsep KAIZEN bahwa perbaikan tidak berhenti pada satu perbaikan saja, namun bersifat berkelanjutan (Continous) karna dihadapkan dengan ketidakpastian perubahan suatu sistem dan proses bekerja.
Berikut adalah gambaran singkat mengenai tahapan DMAIC pada Project Output Lean Six Sigma yaitu A3 Report:
Dari gambar tersebut, kita dapat mengetahui dimana posisi atau letak DMAIC berperan pada project output A3 report.
Bagian akhir dari proses DMAIC yaitu Control merupakan bahan untuk melakukan suatu pengamatan perubahan agar berjalan sesuai desain atau rencana. Pada bagian ini, dapat pula dijadikan sebuah konsep berfikir abru dalam perubahan baru apabila dari pengamatan setelah dilakukan perbaikan berkelanjutan, terdapat bagian-bagian yang tidak tersentuh atau kurang optimal.
Self Project Supply Chain Management Daily Report yang sebelumnya saya tampilkan pada artikel bagian pertama, merupakan salah satu contoh projek Lean Six Sigma yang saya buat berdasarkan kondisi sebenarnya. Saya melihat banyak hal yang perlu dilakukan improvement agar proses penyajian data dan informasi dapat secara valid dan cepat ditampilkan dengan menggunakan konsep real-time serving.
Dari contoh projek berikut, dapat dikatakan Lean Six Sigma juga dapat digunakan pada bagian pelayanan jasa. Secara tidak langsung, seperti pada artikel yang lalu dalam pembahasan QC 7 Tools juga dapat / tentu digunakan pada bagian pelayanan dan jasa (tidak hanya manufaktur saja). (Simak laman berikut dibawah ini untuk lebih jelasnya)
Kemudian banyak juga yang menanyakan perbedaan DMAIC dengan PDCA. Baik, sedikit penjelasan untuk memahami perbedaan diantaranya. Perhatikan gambar berikut:
PDCA dan DMAIC merupakan sebuah langkap dalam projek Continous Improvemet. Hanya saja, penempatan proses pada A3 Problem Solving-nya berbeda.
PDCA (Plan, Do, Check, Action) atau juga dikenal sebagai Siklus Deming/Shewhart, adalah pendekatan klasik untuk memecahkan masalah di lingkup Lean (atau Toyota Production System). PDCA (Plan-Do-Check-Act) digunakan untuk menangani masalah berskala sedang, dan fase Act-nya menyiratkan bahwa siklus PDCA harus dimulai kembali, untuk memastikan?Continuous Improvement.?Sedangkan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) berasal dari lingkup Six Sigma. Pada dasarnya, pendekatan ini serupa dengan PDCA yang dilakukan dalam 5 langkah, dan dipakai untuk mengatasi masalah berskala besar dengan jumlah data yang sangat banyak.
Dapat disimpulkan bahwa PDCA dan DMAIC merupakan pendekatan yang sama. Hanya saja langkah dalam A3 Problem Solvingnya berbeda.
PDCA lebih sering digunakan untuk memecahkan masalah berskala sedang, sedangkan DMAIC lebih kompleks dengan jumlah data yang sangat banyak. Maka dari itu, DMAIC dapat dikatakan juga pendekatan pada Continous Improvement yang diasosiasikan dengan tools statistik.
Sebagai Refreshment berikutnya saya akan menjelaskan kembali mengenai Supply Chain Management dan kaitannya dengan Continous Improvement. Kemudian sedikit membahas mengenai pentingnya Teknologi di era-digitalisasi yang semakin pesat ini terhadap proses Supply Chain Management.
Tetap semangat dan Semoga Bermanfaat ! ^_^
Project Management Professional - Aviation | Technical Operations Consultant | Aviation Industry Consultant | Engineering Specialist | Strategist & Advisor | Entrepreneurial Founder | Open to New Strategic Partnerships
2 年ini keren mas.. keep posting up!